OTENTISITAS
DAN KREDIBILAS SEJARAH
MAKALAH
Untuk
memenuhi tugas matakuliah
Pengantar
Ilmu Sejarah
Yang dibina
oleh Ibu Indah
Wahyu Puji Utami, S.Pd.,M.Pd
Oleh
:
Indra Ari Pristianto
(150731604442)
Tutut Tri Wulan Virgawati
(150731601949)
Engelbertus Harto Darom (150731602157)
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
JURUSAN
SEJARAH
PRODI
PENDIDIKAN SEJARAH
Oktober
2015
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah otentisitas dan kredibilitas sejarah ini
Makalah ini telah kami
susun dengan semaksimal mungkin. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berpartisipasi.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami meneripa kritik maupun saran yang diberikan kepda kami sebagai pelajaran. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami meneripa kritik maupun saran yang diberikan kepda kami sebagai pelajaran. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Malang, 7 oktober 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................
1.3 Tujuan.............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Otentisitas
Sejarah ………………………………………………….
2.2 Kredibilitas sejarah
…………………………………………….......
2.3 manfaat mempelajari otentisitas
dan kredibilitas sejarah………….
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.....................................................................................
3.2
Saran ………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap
Negara, setiap individu maupun kelompok pasti mempunyai sejarah-seajarah yang
menyenangkan maupun kelam. Dimana kita semua ini tidak akan perah lepas dari
yang namanya sejarah. Sejarah sendiri memeiliki arti segala sesuatu yang telah
terjadi di masa lampau dan ilmu sejarah adalah ilmu yang digunakan untuk
mempelajari peristiwa penting masalalu manusia. Orang yang mempelajari orang yang mempelajari sejarah, yang meneliti
tentang sejarah di sebut sejarawan.
Dalam
sejarah dibutuhkan otentisitas (asli) dan kredibilitas (keabsaahan) dari sumber
sejarah-sejarah guna untuk menentukan dan membuktikan kebenaran tentang
sejarah. Dengan menggunakan otentisitas dan kredibilitas, kita dapat
mempercayai atau tidak sumber sejarah tersebut dengan melihat data-data yag
sudah ada. Jadi dalam memenetukan sumber-sumber sejarah, dibutuhkan bukti-bukti
yang kuat untuk mendukung bukti-bukti yang sudah ada. Meskipun begitu, kita
juga boleh untuk tidak mempercayai bukti dan sumber sejarah yang menurut kita
kurang menguatkan sejarah.
1.2
Rumusan Masalah
A.
apa yang di maksud dengan otentisitas sejarah
B.
apa yang di maksud dengan kredibilitas sejarah
c.
apa manfaat dari mempelajari otentisitas dan kredibilitas sejarah
1.3
Tujuan
A. Untuk
mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan otentisitas sejarah
B.
untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kredibilitas sejarah
C.
untuk mengetahui manfaat dari mempelajari otentisitas dan kredibilitas sejarah
.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Otentisitas Sejarah
Sebuah sumber sejarah adalah otentik atau
asli jika itu benar-benar adalah produk
dari orang yang dianggap sebagai pemiliknya. Kata asli atau otentik sendiri
tidak selalau sama maupun berbeda. Dalam kamus bahasa Indonesia, Sinonim adalah suatu
kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut
juga dengan persamaan kata atau padanan kata.
Sumber asli
memiliki arti sumber yang tidak palsu sedangkan sumber otentik meiliki arti
sumber yang melaporkan dengan benar mengenai sesuatu subjek yang keliatan
benar. Sebagai contoh, seorang wartawan menulis suatu berita tentang masakan,
namun dia tidak menyaksikannya sendiri cara memasaknya. Tulisannya itu di
katakana asli tetapi tidak otentik. Sebaliknya jika wartawan meliput berita
tentang kebakaran, dan dia langsung berada pada lokasi kejadian, maka dapat di
katakan bahwa tulisannya tersebut otentik.
2.2
Kredibilitas
Kredibilitas adalah sesuatu yang
sungguh-sungguh terjadi berdasarkan penyelidikan sumber-sumber. Dalam
hakikatnya, hasil kredibilitas ini dapaat diterima namun tidak memiliki
keakuratan. Seorang narasumber dapat salah dalam beberapa hal tertentu, namun mereka
masih dapat benar secara substansional. Kredibilitas ( dapat dipercaya) tidak
harus ditolak secara mentah-mentah kecuali bahwa narasumber tersebut telah
benar-benar tidak dipercayai secara keseluruhan. Selanjutnya, kredibilitas dari
catatan-catatan tertulis dapat ditemukan di dalam hakikat dan tujuan dari
sumber-sumber tersebut kaarena masing-masing memiliki kriteria tersendiri untuk
dinilai. Tidak jarang para sejarawan ketika membuat dokumen, banyak yang
memiliki pandangan yang sama dalam menyimpulkan suatu hal. Dapat di simpulkan bahwa
fakta sejarah adalah suatu unsur yang disampaikan secara
langsung maupun tidak langsung dari dokumen-dokumen sejarah yang dianggap
kredibel sesudah dilakukan pengujian sesuai hukum-hukum metode sejarah.
2.3 Manfaat mempelajari otentitas dan
kredibilitas sejarah
a. Mampu menyatakan kebenaran dari sejarah.
Kemampuan untuk menyatakan kebenaran sebagian bertumpu pada dekatnya saksi kepada peristiwa. Baik dalam arti geografis maupun dalam arti kronologis. Hal yang dapat dipercaya dari kesaksian saksi dapat berbeda-beda sesuai dengan jauhnya saksi dari peristiwa yang terjadi dalam ruang dan waktu.
Kemampuan untuk menyatakan kebenaran sebagian bertumpu pada dekatnya saksi kepada peristiwa. Baik dalam arti geografis maupun dalam arti kronologis. Hal yang dapat dipercaya dari kesaksian saksi dapat berbeda-beda sesuai dengan jauhnya saksi dari peristiwa yang terjadi dalam ruang dan waktu.
b. Dapat
membedakan sumber mana yang dapat dipercaya dan tidak.
Sejarawan juga harus mengetahui dokumen-dokumen yang pengarangnya menyatakan hal-hal yang benar dan tidak.
Sejarawan juga harus mengetahui dokumen-dokumen yang pengarangnya menyatakan hal-hal yang benar dan tidak.
c. Dapat menganalisa sebuah dokumen untuk mengetahui
kebenarannya.
Sejarawan juga harus dapat menganalisa dokumen untuk mengetahui kebenaran dari suatu dokumen. Karena kekliruan-kekliruan dalam melakukan observasi, rekoleksi, atau kisah dapat memberikan gambaran-gambaran yang berada diluar prespektif, karena mereka tidak memasukkan beberapa hal penting.
Sejarawan juga harus dapat menganalisa dokumen untuk mengetahui kebenaran dari suatu dokumen. Karena kekliruan-kekliruan dalam melakukan observasi, rekoleksi, atau kisah dapat memberikan gambaran-gambaran yang berada diluar prespektif, karena mereka tidak memasukkan beberapa hal penting.
d. Mempermudah menetapkan tanggal terjadinya sejarah.
Sebagai contoh adalah pidato dari Gettysburg merupakan dokumen yang sangat asing, tetapi relatif mudah untuk menetapkan tanggal terjadinya. Tetapi jarang sekali dokumen yang asing seperti ini yang mudah digali. Dalam hal ini kita harus bertumpu pada titik yang harus ditetapkan dengan bukti inter dengan petunjuk yang diberikan oleh dokumen itu sendiri.
Sebagai contoh adalah pidato dari Gettysburg merupakan dokumen yang sangat asing, tetapi relatif mudah untuk menetapkan tanggal terjadinya. Tetapi jarang sekali dokumen yang asing seperti ini yang mudah digali. Dalam hal ini kita harus bertumpu pada titik yang harus ditetapkan dengan bukti inter dengan petunjuk yang diberikan oleh dokumen itu sendiri.
e. Tidak mengesampingkan bukti-bukti sejarah
Semua bukti tidak akan dikesampingkan oleh sejarawan asal bukti tersebut relevan. Bukti tidak dapat diterima hanya karena tidak dapat ditetapkan sebagai laporan yang akurat.
Semua bukti tidak akan dikesampingkan oleh sejarawan asal bukti tersebut relevan. Bukti tidak dapat diterima hanya karena tidak dapat ditetapkan sebagai laporan yang akurat.
f. Lebih
bersikap hati-hati dalam menyatakan kebenaran dari sejarah.
Karena terdapat tiga langkag dalam kesaksian dari sejarah yaitu: observasi (pengamatan), rekoleksi (peringatan) dan perekaman.
Karena terdapat tiga langkag dalam kesaksian dari sejarah yaitu: observasi (pengamatan), rekoleksi (peringatan) dan perekaman.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Otentisitas
adalah mengkritik dari dalam. Sedangkan, Kreadibilitas
adalah mengkritik dari luar secara kredibel. Maksudtnya yaitu mengkritik
sumber-sumber melalui penyelidikan yang secara
bertahap guna memperoleh bukti yang kuat dan mendekati kejadian yang sebenarnya
3.2 SARAN
Makalah
yang penulis buat masih sangat kurang dari kata sempurna. Sehingga, penulis
mohon maaf yang sebesar besarnya jika dalam penulisan makalah Tradisi
megalitikum ini masih banyak sekali kesalahnnya. Penulis juga meminta kepada
pembaca untuk memberi kritik dan saran supaya makalah ini dapat kami perbaiki
lagi
DAFTAR RUJUKAN
Sjamsuddin, Helius. & Ismaun. Metodologi
Sejarah. Jakarta : DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT
JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI PROYEK PENDIDIKAN TENAGA AKADEMIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar