PRINSIP – PRINSIP PEMBELAJARAN
SEJARAH
MAKALAH
UNTUK
MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengantar
Ilmu Sejarah
Yang
dibina oleh Ibu Indah Wahyu Puji Utami, S.Pd.,M.Pd
Disusun
Oleh :
Kelompok
11 Offering A
Ainur
Rizky (150731602006 )
Eni Retno Putri (1507316079086 )
NurLia ( )
Romi ( )
UNIVERSITAS
NEGERI
MALANGFAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN
SEJARAH
Oktober
2013
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas membuat makalah ini. Dalam pembuatan makalah ini, banyak kesulitan yang
kami alami terutama disebabkan oleh kurangnya pengetahuan. Namun berkat
bimbingan dan bantuan dari semua pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, khususnya kepada
Dosen Kami. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Begitu pula dengan makalah yang kami buat ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini menjadi lebih baik serta berdaya guna dimasa yang akan datang.
Begitu pula dengan makalah yang kami buat ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini menjadi lebih baik serta berdaya guna dimasa yang akan datang.
Malang,7
Oktober 2015
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Prinsip - prinsip pembelajaran sejarah merupakan salah satu wahana
untuk mencerdaskan bangsa, dalam arti luas yang bersifat pada masa lampau yang
di analisis untuk masa kini dan diproyeksi merencanakan kehidupan masadepan.
Dengan mengetahui lebih lanjut mengenai prinsip-prinsip pembelajaran sejarah
kami dapat meneliti apa saja faktor yang mendukung dalam proses pembelajaran dan
mengetahui aspek-aspek pembelajaran, siapa saja yang berperan dan sumber metode
pembelajaran yang efektif dan efisien agar siswa yang diberi pelajaran mampu berperan
aktif dalam proses tersebut. Teknik-teknik dan prinsip dalam pengajaran dari seorang
dosen/guru pun sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan proses mengajar,
sangat diharapkan seorang pengajar juga mampu mengetahui dengan jeli akan bagaimana
lingkungan yang mendukung efisiensi pembelajaran oleh karakteristik masing-masing
siswa yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Dalam proses
pembelajaransejarahpadakhususnyajugaharusmempunyaiteknikataumetode agar pemahamansiswaakanpelajaransejarahitusendiritidakhanyabisadipahamiolehsiswamelainkanbisamemberimanfaatuntukpembentukankarakteristikremaja
yang mempunyaisemangatmeneruskanperjuanganpahlawan di
masalaludenganmenggunakanpedomanpembelajaran yang positif.
1.2 RumusanMasalah
1.2.1
Apa yang dimaksud dengan prinsip –
prinsip pembelajaran sejarah?
1.2.2
Apa saja sumber sumber pembelajaran sejarah?
1.2.3
Apa tujuan pembelajaran sejarah ?
1.3 Tujuan
1.3.1
Untuk mengetahu prinsip-prinsip pembelajarans
ejarah di sekolah.
1.3.2
Untuk mengetahui dan mengerti sumber pembelajaran
sejarah.
1.3.3
Dapat mengerti apa saja tujuan pembelajaran
disekolah.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.1
Pengertian Sejarah
Ilmu pengetahuan dengan umumnya, yang
berhubungan dengan umumnya. Yang berhubungan dengan cerita bertarikh sebagai
hasil penafsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu yang
telah lampau.
2.1.2
Pengertian Prinsip
Sebelumnya kita pahami apa itu prinsip . Pengertian
Prinsip
Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, prinsip merupakan asas, kebenaran yang menjadi pokok
dasar orang berfikir, bertindak, dan sebagainya. Dengan kata lain, prinsip
merupakan petunjuk arah layaknya kompas yang mendasari pola pikir dan tindakan
manusia. Dengan memiliki prinsip, kehidupan akan terarah dan memiliki tujuan
yang jelas. Dalam hubungan ini, maka pembelajaran sejarah membentuk jiwa manusia
2.1.3 Prinsip –Prinsip Pembelajaran Sejarah
Kegiatan pembelajaran merupakan bagian yang paling penting dalam
implementasi kurikulum. Untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi pembelajaran
dapat diketahui melalui kegiatan pembelajaran. Untuk itu dalam melaksanakan
pembelajaran seyogyanya seorang pengajar tahgu bagaimana membuat kegiatan
pembelajaran itu berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan pembelajaran
yang diharapkan.
Prinsip-prinsip pembelajaran merupakan bagian penting yang perlu diketahui oleh seorang pengajar, dengan memahami prinsip-prinsip pembelajaran, seorang pengajar dapat membuat suatu acuan dalam pembelajaran sehingga pembelajaran akan berjalan lebih efektif serta dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Prinsip-prinsip pembelajaran yang perlu diketahui adalah :
Prinsip-prinsip pembelajaran merupakan bagian penting yang perlu diketahui oleh seorang pengajar, dengan memahami prinsip-prinsip pembelajaran, seorang pengajar dapat membuat suatu acuan dalam pembelajaran sehingga pembelajaran akan berjalan lebih efektif serta dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Prinsip-prinsip pembelajaran yang perlu diketahui adalah :
1.
Prinsip perhatian dan Motivasi
Dalam proses pembelajaran, perhatian memiliki peranan yang sangat penting sebagai langkah awal dalam memicu aktivitas-aktivitas belajar. Motivasi berhubungan erat dengan minat, siswa yang memiliki minat lebih tinggi pada suatu mata pelajaran cenderung lebih memiliki perhatian yang lebih terhadap mata pelajaran tersebut akan menimbulkan motivasi yang lebih tinggi dalam belajar.motivasi dalam belajar merupakan hal yang sangat penting juga dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, perhatian memiliki peranan yang sangat penting sebagai langkah awal dalam memicu aktivitas-aktivitas belajar. Motivasi berhubungan erat dengan minat, siswa yang memiliki minat lebih tinggi pada suatu mata pelajaran cenderung lebih memiliki perhatian yang lebih terhadap mata pelajaran tersebut akan menimbulkan motivasi yang lebih tinggi dalam belajar.motivasi dalam belajar merupakan hal yang sangat penting juga dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
2.
Prinsip
Keaktifan
Belajar pada hakekatnya adalah proses aktif dimana seseorang melakukan kegiatan secara sadar untuk mengubah suatu perilaku, terjadi kegiatan metrespon terhadap setiap pembelajaran.
Belajar pada hakekatnya adalah proses aktif dimana seseorang melakukan kegiatan secara sadar untuk mengubah suatu perilaku, terjadi kegiatan metrespon terhadap setiap pembelajaran.
3.
Prinsip
Keterlibatan Langsung / Berpengalaman
Prinsip ini berhubungan prinsip aktivitas, bahwa setiap individu harus terlibat secara langsung untuk mengalaminya, bahwa setiap kegiatan pembelajaran harus melibatkan diri ( setiap individu ) terjun mengalaminya.
Prinsip ini berhubungan prinsip aktivitas, bahwa setiap individu harus terlibat secara langsung untuk mengalaminya, bahwa setiap kegiatan pembelajaran harus melibatkan diri ( setiap individu ) terjun mengalaminya.
4.
Prinsip
Pengulangan
Teori yang dapat dijadikan sebagai petunjuk pentingnya prinsip pengulangan dalam belajar, antara lain bisa dicermati dari dalil-dalil belajar yang dikemukan oleh Edward L. Thorndike ( 1974 – 1949 ) tentang law of lerning, yaitu “ law of effect, law of exercise and law of readiess “
Teori yang dapat dijadikan sebagai petunjuk pentingnya prinsip pengulangan dalam belajar, antara lain bisa dicermati dari dalil-dalil belajar yang dikemukan oleh Edward L. Thorndike ( 1974 – 1949 ) tentang law of lerning, yaitu “ law of effect, law of exercise and law of readiess “
5.
Prinsip Tantangan
Implikasi lain adanya bahan belajar yang dikemas dalam suatu kondisi yang menantang seperti mengandung masalah yang perlu dipecahkan, siswa aka tertantang untuk mempelajariny. Dengan kata lain pembelajaran yang memberi kesempatan pada siswa untuk turut menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan generalisasi akan menyebabkan siswa berusaha mencari dean menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip dab generalisasi tersebut.
Implikasi lain adanya bahan belajar yang dikemas dalam suatu kondisi yang menantang seperti mengandung masalah yang perlu dipecahkan, siswa aka tertantang untuk mempelajariny. Dengan kata lain pembelajaran yang memberi kesempatan pada siswa untuk turut menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan generalisasi akan menyebabkan siswa berusaha mencari dean menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip dab generalisasi tersebut.
6.
Prinsip Balikan
dan Penguatan
Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapat hasil yang baik. Apalagi hasil yang baik, merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Balikan yang segera diperoleh siswa setelah belajar melalui pengamatan melalui metode-metode pembelaran yang menantang, seperti Tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan dan yang sejenisnya akan membuat siswa terdorong untuk belajar lebih giat dan bersemangat.
Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapat hasil yang baik. Apalagi hasil yang baik, merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Balikan yang segera diperoleh siswa setelah belajar melalui pengamatan melalui metode-metode pembelaran yang menantang, seperti Tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan dan yang sejenisnya akan membuat siswa terdorong untuk belajar lebih giat dan bersemangat.
7.
Prinsip perbedaan Individual
Perbedaan individual dalam belajar, yaitu bahwa proses belajar yang terjadi pada setiap individu berbeda satu dengan yang lain baik secara fisik maupun psikism, untuk itu dalam proses pembelajaran mengandung implikasi bahwa setiap siswa harus dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya dan selanjutnya mendapat perlakuan dan pelayanan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa itu sendiri.
Perbedaan individual dalam belajar, yaitu bahwa proses belajar yang terjadi pada setiap individu berbeda satu dengan yang lain baik secara fisik maupun psikism, untuk itu dalam proses pembelajaran mengandung implikasi bahwa setiap siswa harus dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya dan selanjutnya mendapat perlakuan dan pelayanan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa itu sendiri.
2.2 Sumber Pembelajaran
Sejarah
Sumber pembelajaran adalah sarana pembelajaran dan pengajaran yang sangat
penting ,Ini berarti bahwa seorang pendidik harus bisa mengembangkan
sumber-sumber pembelajaran yang ada misalnya dari buku cetak untuk menambah
atau memperjelas apa yang dijelaskan didalam buku tersebut, siswa juga
diharapkan dapat menambah wawasan dan minat belajar melalui sumber pembelajaran
yang disediakan oleh pihak sekolah. Menurut Kochhar sumber pembelajaran dibagi
menjadi 3 sumber.
1. Buku Cetak
Semua buku
yang digunakan sebagai dasar atau bagian dari dasar fokus pembelajaran bisa
disebut buku cetak (Kochhar, 2008). Buku ini berisi pengetahuan yang
dipilih sebagai bahan dasar untuk pembelajaran dan tersusun secara sistematis.
Buku cetak ini juga disusun dengan topik-topik pembelajaran yang utuh dan
terkait satu sama lain, serta harus disesuaikan dengan kemampuan tingkat siswa
dan diusahakan penuh dengan keanekaragaman perlengkapan dari isi buku ini agar
dapat memenuhi fungsi dari proses belajar. Hal yang membedakan antara buku
cetak dengan buku biasa adalah dalam hal teknik dan motif belajar-mengajar yang
diinstruksikan. Buku cetak menjadi suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari
sistem pendidikan sampai saat ini, serta menjadi alat bantu dalam pembelajaran
sejarah yang sangat diperlukan.
2. Bahan Bacaan Pelengkap
Bahan
bacaan pelengkap digunakan untuk memberikan nilai tambah pada buku cetak dan
apa saja yang disampaikan oleh pembimbing. Disini buku bacaan pelengkap
bersifat memberikan keterangan-keterangan tambahan untuk topik utamanya. Siswa
yang dianggap belum memahami buku cetak dapat menggunakan penjelasan yaitu dari
bacaan pelengkap ataupun dengan bantuan guru. Jadi, bacaan pelengkap merupakan
nilai tambah untuk memperluas lingkup yang dipelajari.
3. Buku Latihan
Buku
latihan digunakan untuk mengukur sebagaimana jauh kemampuan siswa untuk
memahami apa yang telah diajarkan
2.3 Tujuan Pembelajaran Sejarah
1. Meningkatkan pemahaman
terhadap proses perubahan dan perkembangan yang dilalui umat manusia hingga
mampu mencapai tahap perkembangan yang sekarang ini. Peradaban modern yang
dicapai saat ini memrupakan hasil proses perkembangan yang panjang. Sejarah
merupakan satu-satunya mata pelajaran yang mampu menguraikan proses tersebut.
2. Meningkatkan pemahaman
terhadap akar peradaban manusia dan
penghargaan terhadap kesatuan dasar manusia. Semua peradaban besar dunia
memiliki akar yang sama ; dsamping berbagai karakteristik lokal, kebanyakan
adalah unsur-unsur yang menunjukkan kesatuan dasar manusia. Salah satu sasaran utama
sejarah pada sisi ini adalah menekankan dasar tersebut.
3. Menghargai berbagai
sumbangan yang diberikan oleh semua kebudayaan pada peradaban manusia secara
keseluruhan. Kebudayaan setiap bangsa telah menyumbangkan denmgan berbagai cara
terhadap peradaban secara keseluruhan. Mata pelajaran sejarah membawa
pengetahuan ini kepada para siswa.
4. Memperkokoh pemahaman bahwa
intereksi saling menguntungkan antar berbagai kebudayaan merupakan faktor yang
penting dalam kemajuan kehidupan manusia.
5. Memberikan kemudahan kepada
siswa yang berminat memepelajari sejarah suatu negara dalam kaitannya dengan
sejarah umat manuasi secara keseluruhan।
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Sejalan dengan definisi prinsip-prinsip yang telah di
paparkan di atas, prinsip sebagai kompas pemikiran dan tingkah laku juga di
perlukan dalam pembelajaran sebagai acuan proses belajar sehingga dapat
mencapai kualitas yang ideal.
3.2
Saran
Pembelajaran yang mampu menumbuhkan kemampuan individu untuk
melakukan konstruksi. Belajar sejarah berarti peserta didik mampu berfikir dan
mengkaji setiap perubahan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ali,M.2005.Pengantar
Sejarah Indonesia.Yogyakarta:LKis
Prisip-prinsip Pembelajaran, (Online), (http://arassh.wordpress.com/2013/03/22/prinsip-prinsip-pembelajaran-2/). Diakses pada 1 Oktober 2015
Sasaran
dan Tujuan Pembelajaran Sejarah, (Online), (http://siswodwimartanto.blogspot.co.id/2010/04/sasaran-dan-tujuan-pembelajaran-sejarah.html).
Diakses pada 1 Oktober 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar