Rabu, 07 Oktober 2015

PRINSIP – PRINSIP PEMBELAJARAN SEJARAH



PRINSIP – PRINSIP PEMBELAJARAN SEJARAH
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
Yang dibina oleh Ibu Indah Wahyu Puji Utami, S.Pd.,M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 11 Offering A
Ainur Rizky                (150731602006           )
Eni Retno Putri           (1507316079086        )
NurLia                         (                                   )
Romi                           (                                   )
 


 



UNIVERSITAS NEGERI
 MALANGFAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
Oktober 2013


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas membuat makalah ini. Dalam pembuatan makalah ini, banyak kesulitan yang kami alami terutama disebabkan oleh kurangnya pengetahuan. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari semua pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, khususnya kepada Dosen Kami. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
 Begitu pula dengan makalah yang kami buat ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini menjadi lebih baik serta berdaya guna dimasa yang akan datang.



 

                                                                                                        Malang,7 Oktober 2015

                                                                                                                        Penulis






BAB I
PENDAHULUAN
   1.1  LatarBelakang
Prinsip - prinsip pembelajaran sejarah merupakan salah satu wahana untuk mencerdaskan bangsa, dalam arti luas yang bersifat pada masa lampau yang di analisis untuk masa kini dan diproyeksi merencanakan kehidupan masadepan. Dengan mengetahui lebih lanjut mengenai prinsip-prinsip pembelajaran sejarah kami dapat meneliti apa saja faktor yang mendukung dalam proses pembelajaran dan mengetahui aspek-aspek pembelajaran, siapa saja yang berperan dan sumber metode pembelajaran yang efektif dan efisien agar siswa yang diberi pelajaran mampu berperan aktif dalam proses tersebut. Teknik-teknik dan prinsip dalam pengajaran dari seorang dosen/guru pun sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan proses mengajar, sangat diharapkan seorang pengajar juga mampu mengetahui dengan jeli akan bagaimana lingkungan yang mendukung efisiensi pembelajaran oleh karakteristik masing-masing siswa yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Dalam proses pembelajaransejarahpadakhususnyajugaharusmempunyaiteknikataumetode agar pemahamansiswaakanpelajaransejarahitusendiritidakhanyabisadipahamiolehsiswamelainkanbisamemberimanfaatuntukpembentukankarakteristikremaja yang mempunyaisemangatmeneruskanperjuanganpahlawan di masalaludenganmenggunakanpedomanpembelajaran yang positif.

   1.2  RumusanMasalah
1.2.1        Apa yang dimaksud dengan prinsip – prinsip pembelajaran sejarah?
1.2.2        Apa saja sumber sumber pembelajaran sejarah?
1.2.3        Apa tujuan pembelajaran sejarah ?

   1.3  Tujuan
1.3.1        Untuk mengetahu prinsip-prinsip pembelajarans ejarah di sekolah.
1.3.2        Untuk mengetahui dan mengerti sumber pembelajaran sejarah.
1.3.3        Dapat mengerti apa saja tujuan pembelajaran disekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Prinsip Pembelajaran Sejara
2.1.1        Pengertian Sejarah          
         Ilmu pengetahuan dengan umumnya, yang berhubungan dengan umumnya. Yang berhubungan dengan cerita bertarikh sebagai hasil penafsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu yang telah lampau.  
2.1.2        Pengertian Prinsip
Sebelumnya kita pahami apa itu prinsip . Pengertian Prinsip Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, prinsip merupakan asas, kebenaran yang menjadi pokok dasar orang berfikir, bertindak, dan sebagainya. Dengan kata lain, prinsip merupakan petunjuk arah layaknya kompas yang mendasari pola pikir dan tindakan manusia. Dengan memiliki prinsip, kehidupan akan terarah dan memiliki tujuan yang jelas. Dalam hubungan ini, maka pembelajaran sejarah membentuk jiwa manusia
2.1.3    Prinsip –Prinsip Pembelajaran Sejarah
Kegiatan pembelajaran merupakan bagian yang paling penting dalam implementasi kurikulum. Untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi pembelajaran dapat diketahui melalui kegiatan pembelajaran. Untuk itu dalam melaksanakan pembelajaran seyogyanya seorang pengajar tahgu bagaimana membuat kegiatan pembelajaran itu berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Prinsip-prinsip pembelajaran merupakan bagian penting yang perlu diketahui oleh seorang pengajar, dengan memahami prinsip-prinsip pembelajaran, seorang pengajar dapat membuat suatu acuan dalam pembelajaran sehingga pembelajaran akan berjalan lebih efektif serta dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Prinsip-prinsip pembelajaran yang perlu diketahui adalah :
1.      Prinsip perhatian dan Motivasi
            Dalam proses pembelajaran, perhatian memiliki peranan yang sangat penting sebagai langkah awal dalam memicu aktivitas-aktivitas belajar. Motivasi berhubungan erat dengan minat, siswa yang memiliki minat lebih tinggi pada suatu mata pelajaran cenderung lebih memiliki perhatian yang lebih terhadap mata pelajaran tersebut akan menimbulkan motivasi yang lebih tinggi dalam belajar.motivasi dalam belajar merupakan hal yang sangat penting juga dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
2.       Prinsip Keaktifan
            Belajar pada hakekatnya adalah proses aktif dimana seseorang melakukan kegiatan secara sadar untuk mengubah suatu perilaku, terjadi kegiatan metrespon terhadap setiap pembelajaran.    
3.       Prinsip Keterlibatan Langsung / Berpengalaman
            Prinsip ini berhubungan prinsip aktivitas, bahwa setiap individu harus terlibat secara langsung untuk mengalaminya, bahwa setiap kegiatan pembelajaran harus melibatkan diri ( setiap individu ) terjun mengalaminya.
4.       Prinsip Pengulangan
            Teori yang dapat dijadikan sebagai petunjuk pentingnya prinsip pengulangan dalam belajar, antara lain bisa dicermati dari dalil-dalil belajar yang dikemukan oleh Edward L. Thorndike ( 1974 – 1949 ) tentang law of lerning, yaitu “ law of effect, law of exercise and law of readiess “

5.      Prinsip Tantangan
            Implikasi lain adanya bahan belajar yang dikemas dalam suatu kondisi yang menantang seperti mengandung masalah yang perlu dipecahkan, siswa aka tertantang untuk mempelajariny. Dengan kata lain pembelajaran yang memberi kesempatan pada siswa untuk turut menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan generalisasi akan menyebabkan siswa berusaha mencari dean menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip dab generalisasi tersebut.
6.       Prinsip Balikan dan Penguatan
            Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapat hasil yang baik. Apalagi hasil yang baik, merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Balikan yang segera diperoleh siswa setelah belajar melalui pengamatan melalui metode-metode pembelaran yang menantang, seperti Tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan dan yang sejenisnya akan membuat siswa terdorong untuk belajar lebih giat dan bersemangat.
7.      Prinsip perbedaan Individual
        Perbedaan individual dalam belajar, yaitu bahwa proses belajar yang terjadi pada setiap individu berbeda satu dengan yang lain baik secara fisik maupun psikism, untuk itu dalam proses pembelajaran mengandung implikasi bahwa setiap siswa harus dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya dan selanjutnya mendapat perlakuan dan pelayanan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa itu sendiri.
2.2  Sumber Pembelajaran Sejarah
Sumber pembelajaran adalah sarana pembelajaran dan pengajaran yang sangat penting ,Ini berarti bahwa seorang pendidik harus bisa mengembangkan sumber-sumber pembelajaran yang ada misalnya dari buku cetak untuk menambah atau memperjelas apa yang dijelaskan didalam buku tersebut, siswa juga diharapkan dapat menambah wawasan dan minat belajar melalui sumber pembelajaran yang disediakan oleh pihak sekolah. Menurut Kochhar sumber pembelajaran dibagi menjadi 3 sumber.
1.      Buku Cetak
Semua buku yang digunakan sebagai dasar atau bagian dari dasar fokus pembelajaran bisa disebut buku cetak (Kochhar, 2008). Buku ini berisi pengetahuan yang dipilih sebagai bahan dasar untuk pembelajaran dan tersusun secara sistematis. Buku cetak ini juga disusun dengan topik-topik pembelajaran yang utuh dan terkait satu sama lain, serta harus disesuaikan dengan kemampuan tingkat siswa dan diusahakan penuh dengan keanekaragaman perlengkapan dari isi buku ini agar dapat memenuhi fungsi dari proses belajar. Hal yang membedakan antara buku cetak dengan buku biasa adalah dalam hal teknik dan motif belajar-mengajar yang diinstruksikan. Buku cetak menjadi suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari sistem pendidikan sampai saat ini, serta menjadi alat bantu dalam pembelajaran sejarah yang sangat diperlukan.

2.      Bahan Bacaan Pelengkap
Bahan bacaan pelengkap digunakan untuk memberikan nilai tambah pada buku cetak dan apa saja yang disampaikan oleh pembimbing. Disini buku bacaan pelengkap bersifat memberikan keterangan-keterangan tambahan untuk topik utamanya. Siswa yang dianggap belum memahami buku cetak dapat menggunakan penjelasan yaitu dari bacaan pelengkap ataupun dengan bantuan guru. Jadi, bacaan pelengkap merupakan nilai tambah untuk memperluas lingkup yang dipelajari.
3.      Buku Latihan
Buku latihan digunakan untuk mengukur sebagaimana jauh kemampuan siswa untuk memahami apa yang telah diajarkan

2.3  Tujuan Pembelajaran Sejarah
1.                     Meningkatkan pemahaman terhadap proses perubahan dan perkembangan yang dilalui umat manusia hingga mampu mencapai tahap perkembangan yang sekarang ini. Peradaban modern yang dicapai saat ini memrupakan hasil proses perkembangan yang panjang. Sejarah merupakan satu-satunya mata pelajaran yang mampu menguraikan proses tersebut.
2.                     Meningkatkan pemahaman terhadap akar peradaban manusia dan  penghargaan terhadap kesatuan dasar manusia. Semua peradaban besar dunia memiliki akar yang sama ; dsamping berbagai karakteristik lokal, kebanyakan adalah unsur-unsur yang menunjukkan kesatuan dasar manusia. Salah satu sasaran utama sejarah pada sisi ini adalah menekankan dasar tersebut.
3.                     Menghargai berbagai sumbangan yang diberikan oleh semua kebudayaan pada peradaban manusia secara keseluruhan. Kebudayaan setiap bangsa telah menyumbangkan denmgan berbagai cara terhadap peradaban secara keseluruhan. Mata pelajaran sejarah membawa pengetahuan ini kepada para siswa.
4.                     Memperkokoh pemahaman bahwa intereksi saling menguntungkan antar berbagai kebudayaan merupakan faktor yang penting dalam kemajuan kehidupan manusia.
5.                     Memberikan kemudahan kepada siswa yang berminat memepelajari sejarah suatu negara dalam kaitannya dengan sejarah umat manuasi secara keseluruhan


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sejalan dengan definisi prinsip-prinsip yang telah di paparkan di atas, prinsip sebagai kompas pemikiran dan tingkah laku juga di perlukan dalam pembelajaran sebagai acuan proses belajar sehingga dapat mencapai kualitas yang ideal.
3.2 Saran
Pembelajaran yang mampu menumbuhkan kemampuan individu untuk melakukan konstruksi. Belajar sejarah berarti peserta didik mampu berfikir dan mengkaji setiap perubahan.
















DAFTAR PUSTAKA
Ali,M.2005.Pengantar Sejarah Indonesia.Yogyakarta:LKis
Prisip-prinsip Pembelajaran, (Online), (http://arassh.wordpress.com/2013/03/22/prinsip-prinsip-pembelajaran-2/). Diakses pada 1 Oktober 2015
Sasaran dan Tujuan Pembelajaran Sejarah, (Online), (http://siswodwimartanto.blogspot.co.id/2010/04/sasaran-dan-tujuan-pembelajaran-sejarah.html). Diakses pada 1 Oktober 2015











Tidak ada komentar:

Posting Komentar