SOSIALISME
Ainur
Rizky Wurianto, Bagus Prabowo Seto, Firdausi Nuzulia, Nur Lia Syafitri dan Siti
Arifah
Abstrak:
Abad XIX, terdapat
pembagian kaum. Kaum proletar dan borjuis, kaum buruh (proletar) disengsarakan
oleh kaum borjuis di Benua Eropa. Paham tersebut dinamakan sosialisme. Aliran
sosialisme dibagi dua, yaitu sosialisme utopis dan sosialis ilmiah. Tokoh
sosialis utopis yang terkenal ialah Sir Thomas Moore. Sedangkan tokoh
sosialis ilmiah yang terkenal ialah Karl Marx. Tahun 1848, terdapat kekacauan
di Perancis. Menyebabkan suatu organisasi mendesak Karl Marx dan Friedrich
Engels untuk membuat dokumen yang dinamakan Manifesto Komunis.
Kata kunci:Sosialisme,
Karl Marx, Engels, Manifesto
Komunis
Era
modern ini, seringkali kaum buruh disepelekan oleh masyarakat. Status mereka
yang ‘hanya buruh’ dianggap buruk bagi sebagian masyarakat. Alasannya ialah mereka
bekerja di bawah ‘naungan’ seorang bos. Akan tetapi, sebagian dari ‘orang
berada’ banyak yang memihak pada kaum tersebut. Kepentingan masyarakat yang
menonjol itulah yang disebut dengan kaum sosialisme.
Kaum sosialis
mulai terbentuk di benua Eropa sejak abad ke-19. Mereka memprotes perlakuan kaum
kapitalis terhadap kaum buruh. Sir Thomas Moore contohnya, beliau menerbitkan buku
tentang satu dunia yang dihuni oleh masyarakat yang damai dan sejahtera. Semua perlengkapan
dan fasilitasnya memadai. Sistem pendidikannya juga bagus.
Akan
tetapi, dari kesempurnaan konsep sosialis, ada juga dampak buruknya bagi masyarakat.
Seperti misalnya perkembangan konsep sosialis nantinya akan menjadi paham komunis.
Dan hal tersebut memang benar terjadi oleh Karl Marx sendiri.
SEJARAH LAHIRNYA
SOSIALISME
Istilah
sosialisme diawali oleh sikap protes terhadap kaum pertengahan dari kaum buruh
di abad XIX. Pada
waktu itu, paham yang berkembang di
masyarakat
ialah paham liberalisme yang hanya berlaku pada kaum pertengahan saja.
Sedangkan rakyat jelata dilupakan. Apalagi kaum buruh yang bekerja dalam pabrik
kaum pertengahan. Hal tersebut menimbulkan reaksi protes, yang disebut
Sosialisme atau yang biasa dikenal dengan wetenschappelijk
sosialisme dari Karl Marx dan Friedrich Engels.
Sosialisme
memiliki beberapa hal yang mendasar atau pokok. Pertama, tingkat dan sejauh mana kepemilikan dan kontrol bersama
terhadap milik itu dijalankan. Kedua,
doktrin ideologis dan filosofis yang menjadi dasar program-programnya, dan. Ketiga, cara-cara yang digunakan untuk
mencapai tujuan tersebut. Ciri-ciri Sosialisme ialah adanya protes terhadap
tingkat sosial yang terbentuk didalam masyarakat, dan ‘derajat uang’ didalam
masyarakat (Retno Winarni, 2014:113).
Sosialisme
sebelum kedatangan Karl Marx biasa disebut dengan Sosialisme Utopis. Dengan
tokoh Utopis yang terkenal ialah Sir Thomas Moore (1516). Sosialis Utopis ialah
mereka yang mengira bahwa atau dengan jalan menerangkan masyarakat ideal dan
dengan jalan memberikan contoh masyarakat, dengan menciptakan sebuah koloni.
Utopis berasal dari kata Utopia yang menjadi nama buku dan ditulis oleh Sir
Thomas Moore (seorang Utopis pertama). Buku tersebut menceritakan tentang
sebuah negara yang bernama ‘Utopia’ yang didalamnya berisi orang-orang yang
dapat bekerja sama dengan baik.
Semua
didalam negara tersebut ialah milik bersama. Makanan serta fasilitas yang
lainnya juga disediakan bersama. Uang tidak diperlukan, karena semua orang
disana memakai baju yang sama sehingga tidak dibutuhkan mode. Perhiasan emas
dan perka tidak dihargai. Semua orang harus bekerja. Tetapi tidak perlu bekerja
mati-matian (bekerja hanya 6jam sehari). Toleransi hidup bermasyarakatnya
sangat tinggi. Pemerintahannya dijalankan secara demokrasi, Presidennya
diangkat seumur hidup, dengan pemilihan secara langsung oleh masyarakat (Ajat
Sudrajat, 2015:216-217). Dalam masyarakat di negara Utopis, mereka mendapatkan
kebebasan beragama total dan juga diwajibkan untuk belajar (Winardi, 1981:67).
Tokoh
sosialis Utopis yang terkenal yaitu Sir Thomas Moore, Richard Owen (1771-1858),
Saint Simon (1760-1825), Charles Fourier (1772-1837), Louis Blanc (1811-1882)
dan Pierre Joseph Pruodhon (1809-1865). Dalam kaum sosialis utopis, dapat
dibagi lagi menjadi tiga, yaitu:
Para
romanciers,
Kaum
kolonis, dan
Para
ahli ekonomi (Winardi, 1981:66).
Gerakan
sosialis di Inggris, diawali oleh Owen. Ia adalah seorang pengusaha kapas
sukses yang mengawali karirnya dengan menjadi penjaga toko (Retno Winarni,
2014:117). Menurut Owen, pemerintahan negara yang paling baik merupakan
pemerintahan yang memiliki sistem pendidikan nasional yang terbaik
(Betsisuyanti Wijono, 1991:55-57). Maksud dari sistem nasional yang terbaik
ialah hendaknya negara jangan membagi pekerjaan akan tetapi sistem pendidikan
nasionalnya diperbaiki sehingga setiap orang dapat dibekali dengan keahlian
yang akan digunakannya untuk mendapatkan pekerjaan dalam pasaran yang terbuka.
Owen
juga membangun sebuah pabrik demi perbaikan kesejahteraan masyarakat, yang dinamakanparallelogram. Owen membayar upah buruh
dengan tingkat upah yang relatif tinggi dan jam kerja yang ditentukan lebih
pendek. Dalam pabrik tersebut, juga terdapat fasilitas kesehatan, perumahan
yang layak bagi para pekerja. Owen juga memperjuangkan peran pemerintah dalam
pembangunan desa-desa komunal
berdasarkan asas koperasi. Sayangnya, percontohan yang seperti itu tidak
dapat berjalan dengan baik (Ajat Sudrajat, 2015:218-219).
Saint
Simon memiliki nama lengkap Comte Henri de Saint Simon (1760-1825). Pemikiran
Saint Simon dalam buku ‘New Christianity’,
yaitu Sain Simon ingin memberikan upah para pekerja disesuakan dengan prestasi
bekerja mereka, bukanlah dengan kebutuhan.
Tokoh
Charles Fourier (1772-1837) membuat Phalanx.
Phalanx adalah suatu unit atau
komunitas yang terdiri dari 800 hingga 1000 orang bahkan lebih. Mereka tinggal
bersama dalam suatu apartemen hotel (phalanstery),
yang didalamnya dilengkapi toko-toko yang melayani segala kebutuhan setiap
orang. Phalanx dikelilingi oleh
daerah pertanian yang digunakan untuk melengkapi kebutuhan pangan mereka. Dalam
setiap phalanx, tiap orang diharuskan
bekerja sesuai dengan bakat, kecakapan dan kemampuannya.
Pada
akhir tahun, terdapat pembukuan. Keuntungan yang didapatkan dibagi sesuai
dengan hasil kerja keras mereka, dan kecakapan masing-masing. Selanjutnya
seluruh phalanx, dipersatukan oleh
satu pemerintahan dunia. Hal ini, ia tuangkan dalam buku Theory of Four Movement (1891) (Ajat Sudrajat, 2015:218).
Pemikiran Louis Blanc (1811-1882)
hampir sama dengan Owen, yaitu menggunakan konsep koperasi. Akan tetapi, yang
digunakan oleh Blanc ialah koperasi-produksi. Tujuan dari adanya koperasi
tersebut ialah meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Dengan cara, ia
memberikan kesempatan terhadap para pekerjanya untuk membangun sebuah
perusahaan sendiri. Pihak pemerintah juga diharapkan dapat membantu usaha para
buruh, termasuk masalah permodalannya. Konflik-konflik yang terjadi dalam dunia
barat, disebabkan oleh persaingan, dimana golongan-golongan lemah senantiasa
ditindas. Oleh karena itulah, gagasan Blanc tidak berhasil dikarenakan tekanan
dari oposisi kapital dan tidak kuat dalam persaingan sistem liberal (Winardi, 1981:69).
Pemerintah-pemerintah beraliran
sosialis dapat bertahan lama, jika negara tersebut bersifat agraris. Seperti,
Denmark dan Selandia Baru. Petani-petani dikedua daerah tersebut bersimpati
terhadap program sosialis untuk mempertahankan keutuhan ekonomi dan
individualisme dengan cara harga-kredit murah (Retno Winarni, 2014:116).
Pierre Joseph Proudhon (1809-1865),
ia adalah seorang yang percaya akan agama dan ia juga sangat menentang
‘pemerintah’. Dalam bukunya ”Système des
contradictions economiquesou philosophie de la misère”, yang artinya bentuk
tertinggi pemimpin negara, adalah harmoni anarchi dan orde (Winardi, 1981:70).
Pemerintah memiliki hak pribadi sedangkan kaum buruh tidak. Mereka yang hak
tersebut, tidak lebih menjadi seorang ‘pencuri’ dari para buruh. Karenanya,
para buruh tidak diberikan nilai penuh terhadap hasil kerja mereka. Hal itulah
yang disebut doktrin anarkisme.
Setelah tokoh terakhir yang
dijelaskan diatas, berakhirlah masa sosialis utopis. Digantikan oleh sosialis
ilmiah, dengan tokohnya yang terkenal, Karl Marx (1818-1883). Tokoh sosialis
ilmiah lainnya ialah Lasalle dan Rodbertus.Karl Marx (1818-1883), lahir di
Jerman. Lebih tepatnya kota Trier. Marx dididik dalam keluarga yang agamis.
Kemudian saat Marx akan kuliah, ia disuruh mengambil jurusan hukum. Akan
tetapi, baru setahun menempuh kuliah ilmu hukum, ia beralih ke ilmu filsafat.
Ilmu filsafat membuatnya memiliki jiwa atheis. Oleh karena itu, ia susah untuk
mendapatkan pekerjaan (Retno Winarni, 2014:120).
Kemudian Marx pindah ke Paris, dan
disana ia bertemu dengan Friedrich Engels. Keduanya memiliki banyak kesamaan
dan kecocokan satu sama lain. sehingga mereka berdua bekerja sama, seperti
halnya dalam menerbitkan karangan-karangan yang merupakan hasil dari pemikiran
mereka.Perkembangan dari kekuasaan industri membuat Marx memiliki
pemikiranbahwa alat (dalam pabrik) memang dapat meringankan kerja manusia, akan
tetapi hal tersebut berdampak pada manusia. Karena alat mesin membuat manusia
menjadi tuan dari alam sekaligus menjadikannya budak dari alat mesin itu
sendiri.
Pada tahun 1840 terjadi kekacauan,
utamanya di Perancis. Para buru industri berulang-ulang mengalami krisis
pengangguran, jam kerja tinggi, upah yang didapat rendah dan syarat-syarat
kerjanya berat. Hal tersebut membuat banyak orang membentuk komunitas yang
menginginkan pemberontakan. Terbentuklah sebuah organisasi rahasia
internasional yang disebut ‘Leaque of The
Just’. Mereka meminta Marx dan Engels untuk menulis proklamasi mereka, dan
hasilnya ialah ‘Manifesto Komunis’ (Winardi, 1981:73-74)
Manifesto komunis membahas tentang
adanya pertentangan kelas antara kaum kapitalis dan buruh, setiap orang akan
dibebaskan dengan kemenangan akhir klasse
pekerja, akan tetapi jika klasse
tersebut menyita alat-alat produksi. Ada juga slogan yang diperuntukkan kaum
proletar, yaitu “kaum proletar takkan kehilangan apa-apa kecuali belenggu
mereka” (Winardi, 1981:74).
Sedangkan isi dari manifesto
komunis, ialah pertama, Jam kerja ditetapkan selama 8 jam, dan adanya jaminan
sosial yang dapat melindungi para pekerja. Jilid pertama buku dari Marx dan
Engels ialah ‘Das Kapital’ pada
tahun1867. Jilid kedua dan ketiga diterbitkan sendiri oleh Friedrich Engels
pada tahun 1885 dan 1895, setelah Marx meninggal dunia.
Nilai positif dari ajaran Marx ialah
nilai dari suatu barang dihargai dengan tenaga kerja yang dikeluarkan untuk
membuatnya (upah para pekerja). Si kapitalis yang berada dalam proses
mengakumulasi kekayaan untuk dirinya dengan sedemikian rupa, yang berarti
mencuri dari si pekerja dan mengeksploitasinya. Ajaran Marx ini, memiliki nilai
psikologis terhadap perjuangan sosialistis.
Perbedaan
pendapat antara Karl Marx dan Lasalle:
·
Lasalle adalah seorang
nasionalis, sedangkan Karl Marx adalah seorang internasionalis,
·
Lasalle menghendaki
adanya hak pilih bagi buruh, dan dilaksanakan aksi parlementer, untuk
memperbaiki posisi mereka. Sedangkan Marx tidak tertarik hal-hal seperti itu,
dan
·
Lasalle adalah
penganjur koperasi produksi buruh, untuk mana pemerintah harus memberikan
tunjangan, dan Marx menentangnya dengan teori konsentrasi (Winardi, 1981:90).
PERKEMBANGAN
SOSIALISME DI INDONESIA
Munculnya
paham sosialisme di perkirakan mulai berkembang di Indonesia ketika didirikan
sebuah organisasi kaum sosial yang dibangun tahun 1914 yaitu ISDV (Indische Social Democratische Vereniging) atau
persatuan sosial demokrat hindia belanda (Dekker, 1993:33). Setiap pemikiran
besar akan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia, seperti halnya
kapitalisme, nasionalisme,sosialisme, dll. Sosialisme di kenal setelah
terjadinya revolusi Prancis di Prancis. Sosialisme atau sosialism memiliki arti
kemasyarakatan. Pemikiran mengenai
sosialsime ini sendiri membawa dampak yang besar di dunia dalam menghapuskan
pemikiran mengenai kapitalisme di berbagai negara, termasuk di indonesia. Di
indonesia sendiri dampak adanya pemikiran terjadi tidak hanya dalam aspek
politik, sosial dan ekonomi.
Menurut Soekarno (dalam Lemhanas,
2005:208) menjelaskan bahwa sosio-nasionalisme adalah nasionalisme dalam
politik dan ekonomi, yaitu negara yang didalamnya terdapat eksploitasi manusia
oleh manusia, tiada eksploitasi pula manusia oleh negara, tiada kapitalisme,
tiada kemiskinan, tiada perbudakan, tiada wanita yang setengah mati sengsara
karena memikul bedan yang dobel. Dalam
suatu negara yang menggunakan paham sosialis sebagai ideologinya, maka apapun
yang dilakukan baik aspek ekonomi, politik, sosial, dll haarus untuk
kepentingan bersama terutama untuk rakyat. Sebab sosialsime ialah suatu
pemikiran yang digunakan untuk menghapus kelas-kelas sosial dan sosialisme ini
dalam menjalankankehidupanya di gunakanuntuk kepentingan bersama artinya sumber
daya alam, sarana-prasarana yang ada di suatu negara bisa di gunakan oleh siapa
saja tanpa memandang kelas.
Di
Indonesia sendiri, dalam bidang politik misalnya dapat kita ketahui pasca
kemerdekaan RI terbentuk partai yang berideologi sosialis. Partai sosialis bernama partai sosialis indonesia
(PSI) yang di bentuk dan di ketuai oleh Sutan syahrir. Awalnya partai ini
merupakan gabungan dari partai Sosialis yang di ketuai oleh Amir Syarifudin dan
partai rakyat sosialis yang di dirikan oleh Amir Syarifudin kemudian membentuk
partai sosialis pada tahun 1945. Setelah itu terjadilah perpecahan antara
kelompok Amir Syarifudin hingga terbentuklah partai baru yakni partai sosialis
indonesia yang didirikan oleh Sutan Syahrir sebenarnya partai ini sama-sama
berideologikan sosialis yaitu segala bentuk tindakanya berdasarkan kepentingan
bersama.
Dalam rangka Manifesto politik RI,
Soekarno berpendapat bahwa masa depan revolusi indonesia ialah bukan
kapitalisme atau feodalisme melainkan sosialisme, artinya dalam kehidupan
masyarakat indonesia harus adil dan makmur seperti yang ada dalam tujuan
ideologi sosialis. Oleh sebab itu, dari pendapat soekarno tersebut juga ada
dalam pancasila sila ke-5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Dari sila ke- 5 tersebut kita juga tahu bahwa ada unsur paham sosialisme. Dalam
artian saat merumuskan sila-sila dalam pancasila tersebut paham sosialsime
telah di gunakan dalam memikirkan sila-sila
pancasila.
Sebenarnya antara sosialisme dan
demokrasi juga tidak dapat dipisahkan. Sosialisme dan demokrasi juga tidak
dapat dipisahkan. Sosialsime dan demokrasi sama-sama bertujuan segala bentuk
aspek kehidupan berdasrkan untuk rakyat, adil dan makmur. Oleh sebab itu sistem
pemerintahan di indonesia sendiri pernah menggunakan sistem pemerintahan
denokrasi terpimpin. Demokrasi terpimpin disebut juga demokrasi terbuka yang
artinya dalam hal memilih seorang pemimpin harus adil, terbuka, dan bebas.
Adanya sifat yang adil dalam demokrasi yang terpimpin ini merupakan wujud dari
pemikiran sosialsime. Selain itu dalam era modern ini munculnya partai demokrat
juga merupakan dampak dari adanya paham sosialisme
Dalam bidang sosial sendiri dengan
adanya pemikiran mengenai sosialisme, berdampak besar pula bagi kehidupan
masyarakat indonesia. Kehidupan sosial masyarakat indonesia yang saling gotong
royongh misalnya juga berakar pada pemikiran sosialsime. Selain itu masyarakat
di indonesia juga tidak mengenal kelas-kelas sosial yang mencolok seperti di
negara-negara yang menganut paham kapitalisme. Hal ini terbukti bahwa semua
masyarakat boleh mengenyam pendidikan tanpa membedakan kelas sosialnyaa. Di
dalam sekolah-sekolah itu juga tidak dibedakan mana kelas untuk orang kalangan
atas, menengah, atau bawah, semuanya sama menggunakan seragam yang sama dan
mendapat perlakuan yang sama dalam menggunakan sarana dan prasarana yang di
sediakan oleh pemerintah juga dapat di gunakan oleh semua masyarakat. Tidak ada
transportasi umum, rumah sakit, tempat ibadah, dll. Untuk kalangan tertentu,
semuanya diberlakukan sama. Selain itu di dalam pasal UUD 1945 Juga di jelaskan
bahwa setiap individu berhak untuk diberi kebebasan dalam berbicara, berkumpul,
beragama, dll.
Sedangkan dalam bidang ekonomi,
individu boleh memiliki harta kekayaan pribadi, seperti halnay indonesia
kecuali perusahaan-perusahaan besar dikelola oleh negara seperti perusahaan
listrik, air minum dll. Selain itu dalam ekonomi sosialis segala dalam bentuk
perekonomian diperuntukkan untuk rakyat. Undang-undang dasar negara kita sudah
dari dulu semulanya berdasarkan kolektivisme, berdasarkan sosialisme indonesia. Ketentuan-ketentuan ini
menjadi pedoman pula bagi orang-orang atau badan politik yang menentukan
politik perekonomian dan bagi pegawai pelaksana yang tugasnya mengerjakan
apabila dijalankan sungguh-sungguh, tujuan sosialisme
yang terdekat akan tercapai, yaitu rakyat indonesia terlepas dari kesengsaraan
hidup dan tiap-tiap orang terjamin penghidupanya (Isei, 2005:128). Di indonesia sendiri, baik penanam modal di
indoensia sendiri, baik pengusaha dalam maupun luar negeri di atur oleh negara
dalam menjalankanya. Sehingga mereka tidak berjalan secara pribadi. Kemudian
dalam pasal 33 UDD 1945 juga di atur mengenai sumber daya alam (sda) merupakan
milik bersama dari pasal tersebut terdapat unsur pemikiran sosialsime. Jadi
sosialisme sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan bangsa indonesia.
DAMPAK
POSITIF-NEGATIF SOSIALISME
BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA
Sosialisme
dalam bidang politik Sosialisme tidak memberlakukan adanya perbedaan
tingkatan-tingkatan sosial. Uang bukan
sebagai ikatan pokok diantara manusia. Kekuasaan negara bertujuan untuk
kesejahteraan bersama. Di era perkembangan perekonomian, sosialisme
mempengaruhi adanya pemikiran ekonomi Indonesia, salah satumya adalah Moh.
Hatta. Sedangkan dalam bidang politik Ir. Soekarno, berharap bahwa Indonesia
akan menjadi Sosialisme sebab paham ini memberikan keterbukaan atas asa
kebersamaan dan kesetaraan. Untuk itu Soekarno mengajarkan resopim atau
Revolusi, Sosialisme Indonesia, dan Pimpinan Nasional. Menurut Moh. Hatta
insentif moral begitu penting peranannya dalam masyarakat, sehingga insentif
ekonomi yang berwujud keuntungan usaha dianggap tidak cukup. Dari pemaparan
diatas menunjukkan bahwa Sosialisme memiliki dampak bagi Indonesia baik dalam
bidang ekonomi maupun politik, terutama pada pemikiran para pendiri bangsa
Indonesia.
Dalam
bidang sosial, paham sosialis juga memiliki peran bagi kehidupan masyarakat
Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat
dari diakuinya persamaan hak antar warga negara. Hak tersebut mencakup segala
bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam paham sosialis tidak
memberlakukan adanya perbedaan tingkatan-tingkatan sosial, begitu pula kehidupan masyarakat
Indonesia tidak pula di terapkan strata-strata sosial tertentu tertentu.
Sosialisme
telah memberikan pengaruh terhadap perjuangan kebangsaan Indonesia, terutama
pengaruhnya terhadap perjuangan kaum buruh. Dalam hal ini perjuangan dan
pergerakan kaum buruh telah banyak dipengaruhi oleh paham sosialis. Pengaruh
sosialisme atas serikat-serikat buruh di Indonesia terbukti ketika masuknya
Sneevliet dalam organisasi VSTP yang kemudian mampu mengakomodir hampir semua
gerakan Serikat Buruh Indonesia.
Pengaruh
gerakan kaum sosialis di Indonesia telah mampu membuat gerakan Serikat Buruh
tersebut semakin militan bahkan lebih radikal ketika dibandingkan dengan
gerakan sebelum masuknya sosialisme di Indonesia, hal itu juga terbukti dari
gerakan kaum buruh sebelum tahun 1913 dan sesudah tahun tersebut, setelah tahun
1913 gerakan-gerakan serikat buruh di Indonesia semakin terlihat lebih
terstruktur dan perjuangannya lebih radikal, tuntutan-tuntutan sampai pada
pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan telah membuat pihak kolonial Belanda
lebih waspada terhadap pergerakan serikat buruh tersebut.
Ajaran-ajaran
sosialisme serta gagasan-gagasannya telah memberikan pengaruh yang cukup besar
dalam pergerakan dan perjuangan mayarakat Indonesia melawan kolonial Belanda,
sehingga perjuangan-perjuangan dalam bentuk propoganda, pemogok-pemogokan yang
terjadi sekitar tahun 1920-1923, di Semarang, Surabaya, Madiun dan lainlainya.
Tuntutan-tuntutan dan aksi-aksi yang dilakukan kaum buruh sehingga menjadi
pertimbangan yang luar biasa bagi pihak Kolonial Belanda Ketika golongan
sosialis-komunis memperoleh massa yang cukup besar dikalangan masyarakat
Indonesia, maka perjuangan untuk memperoleh kebebasan yang menandai
pemberontakan yang terjadi1 1926-1927, seperti di daerah Banyumas, Pekalongan,
Periangan, Solo, dan lain-lain.
Dalam
hal ini memang bukan lagi disandarkan pada tuntutan perekonomian, namun usaha
perjuangan untuk memperoleh kebebasan dari hegemoni Kolonial Belanda.
Pemberontakan tersebut telah digolongkan dalam organisasi kepartaiaan, yaitu
dari PKI, akan tetapi di dalam tubuh PKI itu sendiri kebanyakan adalah massa
dari golongan kaum buruh tersebut. Inti dari sistem sosialis
berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila
berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagai Konsekuensinya, penguasaan individu
atas aset-aset ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian besar merupakan
kepemilikan sosial.
Sosialisme
selain digunakan untuk menunjukkan aliran filsafat, ideologi, cita-cita,
ajaran-ajaran atau gerakan, sosialisme juga digunakan untuk menunjukkan sistem
ekonomi. Berbagai perubahan dalam bidang ekonomi terus berkembang seiring
berkembangnya paham tersebut.
Adapun
ciri-ciri sistem ekonomi sosialis adalah sebagai berikut:
1. Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).
Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya
kenyataan sosial, sedang individu-individu fiksi belaka. Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
2. Peran pemerintah sangat kuat
Pemerintah bertindak aktif mulai
dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan. Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.
3. Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
Pola produksi (aset dikuasai
masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis). Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme
(masyarakat kapitalis).
Adapun
kelebihan dari Sistem Ekonomi Sosialis adalah sebagai berikut:
1. Disediakannya kebutuhan pokok
Setiap warga Negara disediakan
kebutuhan pokoknya, termasuk makanan dan minuman, pakaian, rumah, kemudahan
fasilitas kesehatan, serta tempat dan lain-lain. Setiap individu mendapatkan
pekerjaan dan orang yang lemah serta orang yang cacat fisik dan mental berada
dalam pengawasan Negara.
2. Didasarkan perencanaan Negara
Semua pekerjaan dilaksanakan
berdasarkan perencanaan Negara Yang sempurna, diantara produksi dengan
penggunaannya. Dengan demikian masalah kelebihan dan kekurangan dalam produksi
seperti yang berlaku dalam System Ekonomi Kapitalis tidak akan terjadi.
3. Produksi dikelola oleh Negara
Semua bentuk produksi dimiliki dan
dikelola oleh Negara, sedangkan keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk
kepentingan-kepentingan Negara.
Sistem
Ekonomi Sosialis mempunyai kelemahan sebagai berikut :
1. Sulit melakukan transaksi
Tawar-menawar sangat sukar dilakukan
oleh individu yang terpaksa mengorbankan kebebasan pribadinya dan hak terhadap
harta milik pribadi hanya untuk mendapatkan makanan sebanyak dua kali. Jual
beli sangat terbatas, demikian pula masalah harga juga ditentukan oelh
pemerintah, oelh karena itu stabilitas perekonomian Negara sosialis lebih
disebabkan tingkat harga ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan oleh
mekanisme pasar.
2. Membatasi kebebasan
Sistem tersebut menolak sepenuhnya
sifat mementingkan diri sendiri, kewibawaan individu yang menghambatnyadalam
memperoleh kebebasan berfikir serta bertindak, ini menunjukkan secara tidak
langsung system ini terikat kepada system ekonomi diktator. Buruh dijadikan
budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin.
3. Mengabaikan pendidikan moral
Dalam sistem ini semua kegiatan
diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi, sementara pendidika moral individu
diabaikan. Dengan demikian, apabila pencapaian kepuasan kebendaan menjadi
tujuan utama dan nlai-nilai moral tidak diperhatikan lagi.
Dari
beberapa pemaparan diatas dapa kita lihat, bahwa pada sosialisme terdapat
dampak positif dan negatif. Dampak positif dari paham sosialis adalah negara
memiliki peran penting bagi masyarakat. Pemerintah mudah mengendalikan warga
negaranya, sebab pemerintahan bersifat otoriter. Pencapaian kesejahteraan
dengancara damai dan demokratis. Kesejahteraan dan pemerataan kesejahteraan
lebih mudah dan cepat tercapai, sebab ada intervensi pemerintahan di dalamnya,
yaitu terhadap mekanisme pasar. Selain itu ekonomi lebih stabil di bawah
kehidupan sosial lebih terkendali.
Tidak ada
warga negara yang kekayaannya melebihi warga negara lain atau tidak ada warga
negara yang terlalu kaya maupun terlalu miskin. bagi
indonesia ajaran-ajaran sosialisme serta gagasan-gagasannya telah memberikan
pengaruh yang cukup besar dalam pergerakan dan perjuangan mayarakat Indonesia
melawan kolonial Belanda. Akantetapi, perjuangan untuk memperoleh kebebasan
yang di tandai dengan pemberontakan ini berlangsung pula setelah Indonesia
menerima kebebasan dari kolonial.
Dampak
negatif dari paham ini adalah sektor swasta dan industri kurang berkembang
sehingga kurang mampu dalam menghadapi kemajuan zaman. Hak milik pribadi atas
alat-alata produksi mesin diakui secara terbatas, pertumbuhan ekonomi menjadi
lebih rendah, karena lebih mementingkan pembangunan dan mengesampingkan
pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut mengakibatkan pembangunan infrastruktur
maupun struktur menjadi lamban. Kebebasan individu dibatasi oleh pemerintah
sehingga mematikan kreatifitas warga negara. Iklim investasi menurun atau lesu
dan investor asing memojokkan dengan beragam isu dan kepentingan.
PENUTUP
Sosialisme ialah suatu
paham yang mengutamakan masyarakat, yang direndahkan atau bahkan tidak dianggap
oleh kaum kapitalis di benua Eropa. Akan tetapi, ada beberapa tokoh kapitalis yang tidak merendahkan mereka.
Merekalah yang disebut kaum sosialis. Kaum sosialis mengutamakan kesejahteraan masyarakatnya.
Mulai dari lamanya waktu bekerja mereka, tingkat kesehatan, sampai pendidikan
yang ditempuh oleh anak-anak mereka.
Sosialisme dibagi menjadi dua aliran, yaitu sosialisutopis
dan sosialis ilmiah. Tokoh-tokoh sosialisutopis ialah Sir Thomas More, Richard
Owen (1771-1858), Saint Simon (1760-1825), Charles Fourier (1772-1837), Louis
Blanc (1811-1882) dan Pierre Joseph Pruodhon (1809-1865). Sedangkan tokoh-tokoh sosialis ilmiah, yaitu Karl
Marx, Lasalle dan Rodbertus.
Dalam paham ini juga memiliki dampak baik-buruk bagi kehidupan masyarakat
Indonesia. Dampak positifnya diantaranya, Negara jadi mendapatkan posisi penting
dalam paham ini, seperti dalam kesejahteraan masyarakat. Sedangkan dampak negatifnya
ialah dalam sektor swasta dan industri kecil kurang berkembang.
Daftar Rujukan
Abdulgani,Roeslan.
1963. Sosialisme Indonesia. Jakarta:
Yayasan Prapantja.
Fromm, Erich.
2004. Konsep Manusia Menurut Marx.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudrajat, Ajat.
2015. Sejarah Pemikiran Dunia Islam dan
Barat. Malang: Intrans Publishing.
Wijono,
Betsisuyanti. 1991. Sejarah Perkembangan
Isme-Isme Besar Di Dunia(Buku Penunjang Perkuliahan). Malang: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang Proyek
Operasi dan Perawatan Fasilitas.
Winardi. 1981. Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi.
Bandung: Penerbit Tarsito.
Winarni, Retno.
2014. Sejarah Pemikiran Modern.
Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar