Selasa, 08 November 2016

SOSIALISME



SOSIALISME

Ainur Rizky Wurianto, Bagus Prabowo Seto, Firdausi Nuzulia, Nur Lia Syafitri dan Siti Arifah
Abstrak: Abad XIX, terdapat pembagian kaum. Kaum proletar dan borjuis, kaum buruh (proletar) disengsarakan oleh kaum borjuis di Benua Eropa. Paham tersebut dinamakan sosialisme. Aliran sosialisme dibagi dua, yaitu sosialisme utopis dan sosialis ilmiah. Tokoh sosialis utopis yang terkenal ialah Sir Thomas Moore. Sedangkan tokoh sosialis ilmiah yang terkenal ialah Karl Marx. Tahun 1848, terdapat kekacauan di Perancis. Menyebabkan suatu organisasi mendesak Karl Marx dan Friedrich Engels untuk membuat dokumen yang dinamakan Manifesto Komunis.
Kata kunci:Sosialisme, Karl Marx, Engels, Manifesto Komunis

            Era modern ini, seringkali kaum buruh disepelekan oleh masyarakat. Status mereka yang ‘hanya buruh’ dianggap buruk bagi sebagian masyarakat. Alasannya ialah mereka bekerja di bawah ‘naungan’ seorang bos. Akan tetapi, sebagian dari ‘orang berada’ banyak yang memihak pada kaum tersebut. Kepentingan masyarakat yang menonjol itulah yang disebut dengan kaum sosialisme.
            Kaum sosialis mulai terbentuk di benua Eropa sejak abad ke-19. Mereka memprotes perlakuan kaum kapitalis terhadap kaum buruh. Sir Thomas Moore contohnya, beliau menerbitkan buku tentang satu dunia yang dihuni oleh masyarakat yang damai dan sejahtera. Semua perlengkapan dan fasilitasnya memadai. Sistem pendidikannya juga bagus.
            Akan tetapi, dari kesempurnaan konsep sosialis, ada juga dampak buruknya bagi masyarakat. Seperti misalnya perkembangan konsep sosialis nantinya akan menjadi paham komunis. Dan hal tersebut memang benar terjadi oleh Karl Marx sendiri. 

SEJARAH LAHIRNYA SOSIALISME

Istilah sosialisme diawali oleh sikap protes terhadap kaum pertengahan dari kaum buruh di abad XIX. Pada waktu itu, paham yang berkembang di masyarakat ialah paham liberalisme yang hanya berlaku pada kaum pertengahan saja. Sedangkan rakyat jelata dilupakan. Apalagi kaum buruh yang bekerja dalam pabrik kaum pertengahan. Hal tersebut menimbulkan reaksi protes, yang disebut Sosialisme atau yang biasa dikenal dengan wetenschappelijk sosialisme dari Karl Marx dan Friedrich Engels.
Sosialisme memiliki beberapa hal yang mendasar atau pokok. Pertama, tingkat dan sejauh mana kepemilikan dan kontrol bersama terhadap milik itu dijalankan. Kedua, doktrin ideologis dan filosofis yang menjadi dasar program-programnya, dan. Ketiga, cara-cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Ciri-ciri Sosialisme ialah adanya protes terhadap tingkat sosial yang terbentuk didalam masyarakat, dan ‘derajat uang’ didalam masyarakat (Retno Winarni, 2014:113).
Sosialisme sebelum kedatangan Karl Marx biasa disebut dengan Sosialisme Utopis. Dengan tokoh Utopis yang terkenal ialah Sir Thomas Moore (1516). Sosialis Utopis ialah mereka yang mengira bahwa atau dengan jalan menerangkan masyarakat ideal dan dengan jalan memberikan contoh masyarakat, dengan menciptakan sebuah koloni. Utopis berasal dari kata Utopia yang menjadi nama buku dan ditulis oleh Sir Thomas Moore (seorang Utopis pertama). Buku tersebut menceritakan tentang sebuah negara yang bernama ‘Utopia’ yang didalamnya berisi orang-orang yang dapat bekerja sama dengan baik.
Semua didalam negara tersebut ialah milik bersama. Makanan serta fasilitas yang lainnya juga disediakan bersama. Uang tidak diperlukan, karena semua orang disana memakai baju yang sama sehingga tidak dibutuhkan mode. Perhiasan emas dan perka tidak dihargai. Semua orang harus bekerja. Tetapi tidak perlu bekerja mati-matian (bekerja hanya 6jam sehari). Toleransi hidup bermasyarakatnya sangat tinggi. Pemerintahannya dijalankan secara demokrasi, Presidennya diangkat seumur hidup, dengan pemilihan secara langsung oleh masyarakat (Ajat Sudrajat, 2015:216-217). Dalam masyarakat di negara Utopis, mereka mendapatkan kebebasan beragama total dan juga diwajibkan untuk belajar (Winardi, 1981:67).
Tokoh sosialis Utopis yang terkenal yaitu Sir Thomas Moore, Richard Owen (1771-1858), Saint Simon (1760-1825), Charles Fourier (1772-1837), Louis Blanc (1811-1882) dan Pierre Joseph Pruodhon (1809-1865). Dalam kaum sosialis utopis, dapat dibagi lagi menjadi tiga, yaitu:
Para romanciers,
Kaum kolonis, dan
Para ahli ekonomi (Winardi, 1981:66).
Gerakan sosialis di Inggris, diawali oleh Owen. Ia adalah seorang pengusaha kapas sukses yang mengawali karirnya dengan menjadi penjaga toko (Retno Winarni, 2014:117). Menurut Owen, pemerintahan negara yang paling baik merupakan pemerintahan yang memiliki sistem pendidikan nasional yang terbaik (Betsisuyanti Wijono, 1991:55-57). Maksud dari sistem nasional yang terbaik ialah hendaknya negara jangan membagi pekerjaan akan tetapi sistem pendidikan nasionalnya diperbaiki sehingga setiap orang dapat dibekali dengan keahlian yang akan digunakannya untuk mendapatkan pekerjaan dalam pasaran yang terbuka.
Owen juga membangun sebuah pabrik demi perbaikan kesejahteraan masyarakat, yang dinamakanparallelogram. Owen membayar upah buruh dengan tingkat upah yang relatif tinggi dan jam kerja yang ditentukan lebih pendek. Dalam pabrik tersebut, juga terdapat fasilitas kesehatan, perumahan yang layak bagi para pekerja. Owen juga memperjuangkan peran pemerintah dalam pembangunan desa-desa komunal  berdasarkan asas koperasi. Sayangnya, percontohan yang seperti itu tidak dapat berjalan dengan baik (Ajat Sudrajat, 2015:218-219).
Saint Simon memiliki nama lengkap Comte Henri de Saint Simon (1760-1825). Pemikiran Saint Simon dalam buku ‘New Christianity’, yaitu Sain Simon ingin memberikan upah para pekerja disesuakan dengan prestasi bekerja mereka, bukanlah dengan kebutuhan.
Tokoh Charles Fourier (1772-1837) membuat Phalanx. Phalanx adalah suatu unit atau komunitas yang terdiri dari 800 hingga 1000 orang bahkan lebih. Mereka tinggal bersama dalam suatu apartemen hotel (phalanstery), yang didalamnya dilengkapi toko-toko yang melayani segala kebutuhan setiap orang. Phalanx dikelilingi oleh daerah pertanian yang digunakan untuk melengkapi kebutuhan pangan mereka. Dalam setiap phalanx, tiap orang diharuskan bekerja sesuai dengan bakat, kecakapan dan kemampuannya.
Pada akhir tahun, terdapat pembukuan. Keuntungan yang didapatkan dibagi sesuai dengan hasil kerja keras mereka, dan kecakapan masing-masing. Selanjutnya seluruh phalanx, dipersatukan oleh satu pemerintahan dunia. Hal ini, ia tuangkan dalam buku Theory of Four Movement (1891) (Ajat Sudrajat, 2015:218).
            Pemikiran Louis Blanc (1811-1882) hampir sama dengan Owen, yaitu menggunakan konsep koperasi. Akan tetapi, yang digunakan oleh Blanc ialah koperasi-produksi. Tujuan dari adanya koperasi tersebut ialah meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Dengan cara, ia memberikan kesempatan terhadap para pekerjanya untuk membangun sebuah perusahaan sendiri. Pihak pemerintah juga diharapkan dapat membantu usaha para buruh, termasuk masalah permodalannya. Konflik-konflik yang terjadi dalam dunia barat, disebabkan oleh persaingan, dimana golongan-golongan lemah senantiasa ditindas. Oleh karena itulah, gagasan Blanc tidak berhasil dikarenakan tekanan dari oposisi kapital dan tidak kuat dalam persaingan sistem liberal (Winardi, 1981:69).
            Pemerintah-pemerintah beraliran sosialis dapat bertahan lama, jika negara tersebut bersifat agraris. Seperti, Denmark dan Selandia Baru. Petani-petani dikedua daerah tersebut bersimpati terhadap program sosialis untuk mempertahankan keutuhan ekonomi dan individualisme dengan cara harga-kredit murah (Retno Winarni, 2014:116).
            Pierre Joseph Proudhon (1809-1865), ia adalah seorang yang percaya akan agama dan ia juga sangat menentang ‘pemerintah’. Dalam bukunya ”Système des contradictions economiquesou philosophie de la misère”, yang artinya bentuk tertinggi pemimpin negara, adalah harmoni anarchi dan orde (Winardi, 1981:70). Pemerintah memiliki hak pribadi sedangkan kaum buruh tidak. Mereka yang hak tersebut, tidak lebih menjadi seorang ‘pencuri’ dari para buruh. Karenanya, para buruh tidak diberikan nilai penuh terhadap hasil kerja mereka. Hal itulah yang disebut doktrin anarkisme.
            Setelah tokoh terakhir yang dijelaskan diatas, berakhirlah masa sosialis utopis. Digantikan oleh sosialis ilmiah, dengan tokohnya yang terkenal, Karl Marx (1818-1883). Tokoh sosialis ilmiah lainnya ialah Lasalle dan Rodbertus.Karl Marx (1818-1883), lahir di Jerman. Lebih tepatnya kota Trier. Marx dididik dalam keluarga yang agamis. Kemudian saat Marx akan kuliah, ia disuruh mengambil jurusan hukum. Akan tetapi, baru setahun menempuh kuliah ilmu hukum, ia beralih ke ilmu filsafat. Ilmu filsafat membuatnya memiliki jiwa atheis. Oleh karena itu, ia susah untuk mendapatkan pekerjaan (Retno Winarni, 2014:120).
            Kemudian Marx pindah ke Paris, dan disana ia bertemu dengan Friedrich Engels. Keduanya memiliki banyak kesamaan dan kecocokan satu sama lain. sehingga mereka berdua bekerja sama, seperti halnya dalam menerbitkan karangan-karangan yang merupakan hasil dari pemikiran mereka.Perkembangan dari kekuasaan industri membuat Marx memiliki pemikiranbahwa alat (dalam pabrik) memang dapat meringankan kerja manusia, akan tetapi hal tersebut berdampak pada manusia. Karena alat mesin membuat manusia menjadi tuan dari alam sekaligus menjadikannya budak dari alat mesin itu sendiri.
            Pada tahun 1840 terjadi kekacauan, utamanya di Perancis. Para buru industri berulang-ulang mengalami krisis pengangguran, jam kerja tinggi, upah yang didapat rendah dan syarat-syarat kerjanya berat. Hal tersebut membuat banyak orang membentuk komunitas yang menginginkan pemberontakan. Terbentuklah sebuah organisasi rahasia internasional yang disebut ‘Leaque of The Just’. Mereka meminta Marx dan Engels untuk menulis proklamasi mereka, dan hasilnya ialah ‘Manifesto Komunis’ (Winardi, 1981:73-74)
            Manifesto komunis membahas tentang adanya pertentangan kelas antara kaum kapitalis dan buruh, setiap orang akan dibebaskan dengan kemenangan akhir klasse pekerja, akan tetapi jika klasse tersebut menyita alat-alat produksi. Ada juga slogan yang diperuntukkan kaum proletar, yaitu “kaum proletar takkan kehilangan apa-apa kecuali belenggu mereka” (Winardi, 1981:74).
            Sedangkan isi dari manifesto komunis, ialah  pertama, Jam kerja ditetapkan selama 8 jam, dan adanya jaminan sosial yang dapat melindungi para pekerja. Jilid pertama buku dari Marx dan Engels ialah ‘Das Kapital’ pada tahun1867. Jilid kedua dan ketiga diterbitkan sendiri oleh Friedrich Engels pada tahun 1885 dan 1895, setelah Marx meninggal dunia.
            Nilai positif dari ajaran Marx ialah nilai dari suatu barang dihargai dengan tenaga kerja yang dikeluarkan untuk membuatnya (upah para pekerja). Si kapitalis yang berada dalam proses mengakumulasi kekayaan untuk dirinya dengan sedemikian rupa, yang berarti mencuri dari si pekerja dan mengeksploitasinya. Ajaran Marx ini, memiliki nilai psikologis terhadap perjuangan sosialistis.
            Perbedaan pendapat antara Karl Marx dan Lasalle:
·         Lasalle adalah seorang nasionalis, sedangkan Karl Marx adalah seorang internasionalis,
·         Lasalle menghendaki adanya hak pilih bagi buruh, dan dilaksanakan aksi parlementer, untuk memperbaiki posisi mereka. Sedangkan Marx tidak tertarik hal-hal seperti itu, dan
·         Lasalle adalah penganjur koperasi produksi buruh, untuk mana pemerintah harus memberikan tunjangan, dan Marx menentangnya dengan teori konsentrasi (Winardi, 1981:90).

PERKEMBANGAN SOSIALISME DI INDONESIA

Munculnya paham sosialisme di perkirakan mulai berkembang di Indonesia ketika didirikan sebuah organisasi kaum sosial yang dibangun tahun 1914 yaitu ISDV (Indische Social Democratische Vereniging) atau persatuan sosial demokrat hindia belanda (Dekker, 1993:33). Setiap pemikiran besar akan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia, seperti halnya kapitalisme, nasionalisme,sosialisme, dll. Sosialisme di kenal setelah terjadinya revolusi Prancis di Prancis. Sosialisme atau sosialism memiliki arti kemasyarakatan.  Pemikiran mengenai sosialsime ini sendiri membawa dampak yang besar di dunia dalam menghapuskan pemikiran mengenai kapitalisme di berbagai negara, termasuk di indonesia. Di indonesia sendiri dampak adanya pemikiran terjadi tidak hanya dalam aspek politik, sosial dan ekonomi.
            Menurut Soekarno (dalam Lemhanas, 2005:208) menjelaskan bahwa sosio-nasionalisme adalah nasionalisme dalam politik dan ekonomi, yaitu negara yang didalamnya terdapat eksploitasi manusia oleh manusia, tiada eksploitasi pula manusia oleh negara, tiada kapitalisme, tiada kemiskinan, tiada perbudakan, tiada wanita yang setengah mati sengsara karena memikul bedan yang dobel.  Dalam suatu negara yang menggunakan paham sosialis sebagai ideologinya, maka apapun yang dilakukan baik aspek ekonomi, politik, sosial, dll haarus untuk kepentingan bersama terutama untuk rakyat. Sebab sosialsime ialah suatu pemikiran yang digunakan untuk menghapus kelas-kelas sosial dan sosialisme ini dalam menjalankankehidupanya di gunakanuntuk kepentingan bersama artinya sumber daya alam, sarana-prasarana yang ada di suatu negara bisa di gunakan oleh siapa saja tanpa memandang kelas.
Di Indonesia sendiri, dalam bidang politik misalnya dapat kita ketahui pasca kemerdekaan RI terbentuk partai yang berideologi sosialis. Partai  sosialis bernama partai sosialis indonesia (PSI) yang di bentuk dan di ketuai oleh Sutan syahrir. Awalnya partai ini merupakan gabungan dari partai Sosialis yang di ketuai oleh Amir Syarifudin dan partai rakyat sosialis yang di dirikan oleh Amir Syarifudin kemudian membentuk partai sosialis pada tahun 1945. Setelah itu terjadilah perpecahan antara kelompok Amir Syarifudin hingga terbentuklah partai baru yakni partai sosialis indonesia yang didirikan oleh Sutan Syahrir sebenarnya partai ini sama-sama berideologikan sosialis yaitu segala bentuk tindakanya berdasarkan kepentingan bersama.
            Dalam rangka Manifesto politik RI, Soekarno berpendapat bahwa masa depan revolusi indonesia ialah bukan kapitalisme atau feodalisme melainkan sosialisme, artinya dalam kehidupan masyarakat indonesia harus adil dan makmur seperti yang ada dalam tujuan ideologi sosialis. Oleh sebab itu, dari pendapat soekarno tersebut juga ada dalam pancasila sila ke-5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Dari sila ke- 5 tersebut kita juga tahu bahwa ada unsur paham sosialisme. Dalam artian saat merumuskan sila-sila dalam pancasila tersebut paham sosialsime telah di gunakan dalam memikirkan sila-sila  pancasila.
            Sebenarnya antara sosialisme dan demokrasi juga tidak dapat dipisahkan. Sosialisme dan demokrasi juga tidak dapat dipisahkan. Sosialsime dan demokrasi sama-sama bertujuan segala bentuk aspek kehidupan berdasrkan untuk rakyat, adil dan makmur. Oleh sebab itu sistem pemerintahan di indonesia sendiri pernah menggunakan sistem pemerintahan denokrasi terpimpin. Demokrasi terpimpin disebut juga demokrasi terbuka yang artinya dalam hal memilih seorang pemimpin harus adil, terbuka, dan bebas. Adanya sifat yang adil dalam demokrasi yang terpimpin ini merupakan wujud dari pemikiran sosialsime. Selain itu dalam era modern ini munculnya partai demokrat juga merupakan dampak dari adanya paham sosialisme
            Dalam bidang sosial sendiri dengan adanya pemikiran mengenai sosialisme, berdampak besar pula bagi kehidupan masyarakat indonesia. Kehidupan sosial masyarakat indonesia yang saling gotong royongh misalnya juga berakar pada pemikiran sosialsime. Selain itu masyarakat di indonesia juga tidak mengenal kelas-kelas sosial yang mencolok seperti di negara-negara yang menganut paham kapitalisme. Hal ini terbukti bahwa semua masyarakat boleh mengenyam pendidikan tanpa membedakan kelas sosialnyaa. Di dalam sekolah-sekolah itu juga tidak dibedakan mana kelas untuk orang kalangan atas, menengah, atau bawah, semuanya sama menggunakan seragam yang sama dan mendapat perlakuan yang sama dalam menggunakan sarana dan prasarana yang di sediakan oleh pemerintah juga dapat di gunakan oleh semua masyarakat. Tidak ada transportasi umum, rumah sakit, tempat ibadah, dll. Untuk kalangan tertentu, semuanya diberlakukan sama. Selain itu di dalam pasal UUD 1945 Juga di jelaskan bahwa setiap individu berhak untuk diberi kebebasan dalam berbicara, berkumpul, beragama, dll.
            Sedangkan dalam bidang ekonomi, individu boleh memiliki harta kekayaan pribadi, seperti halnay indonesia kecuali perusahaan-perusahaan besar dikelola oleh negara seperti perusahaan listrik, air minum dll. Selain itu dalam ekonomi sosialis segala dalam bentuk perekonomian diperuntukkan untuk rakyat. Undang-undang dasar negara kita sudah dari dulu semulanya berdasarkan kolektivisme, berdasarkan  sosialisme indonesia. Ketentuan-ketentuan ini menjadi pedoman pula bagi orang-orang atau badan politik yang menentukan politik perekonomian dan bagi pegawai pelaksana yang tugasnya mengerjakan apabila dijalankan sungguh-sungguh, tujuan sosialisme yang terdekat akan tercapai, yaitu rakyat indonesia terlepas dari kesengsaraan hidup dan tiap-tiap orang terjamin penghidupanya (Isei, 2005:128).  Di indonesia sendiri, baik penanam modal di indoensia sendiri, baik pengusaha dalam maupun luar negeri di atur oleh negara dalam menjalankanya. Sehingga mereka tidak berjalan secara pribadi. Kemudian dalam pasal 33 UDD 1945 juga di atur mengenai sumber daya alam (sda) merupakan milik bersama dari pasal tersebut terdapat unsur pemikiran sosialsime. Jadi sosialisme sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan bangsa indonesia. 

DAMPAK POSITIF-NEGATIF SOSIALISME BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA

Sosialisme dalam bidang politik Sosialisme tidak memberlakukan adanya perbedaan tingkatan-tingkatan  sosial. Uang bukan sebagai ikatan pokok diantara manusia. Kekuasaan negara bertujuan untuk kesejahteraan bersama. Di era perkembangan perekonomian, sosialisme mempengaruhi adanya pemikiran ekonomi Indonesia, salah satumya adalah Moh. Hatta. Sedangkan dalam bidang politik Ir. Soekarno, berharap bahwa Indonesia akan menjadi Sosialisme sebab paham ini memberikan keterbukaan atas asa kebersamaan dan kesetaraan. Untuk itu Soekarno mengajarkan resopim atau Revolusi, Sosialisme Indonesia, dan Pimpinan Nasional. Menurut Moh. Hatta insentif moral begitu penting peranannya dalam masyarakat, sehingga insentif ekonomi yang berwujud keuntungan usaha dianggap tidak cukup. Dari pemaparan diatas menunjukkan bahwa Sosialisme memiliki dampak bagi Indonesia baik dalam bidang ekonomi maupun politik, terutama pada pemikiran para pendiri bangsa Indonesia.
Dalam bidang sosial, paham sosialis juga memiliki peran bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Hal tersebut  dapat dilihat dari diakuinya persamaan hak antar warga negara. Hak tersebut mencakup segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam paham sosialis tidak memberlakukan adanya perbedaan tingkatan-tingkatan  sosial, begitu pula kehidupan masyarakat Indonesia tidak pula di terapkan strata-strata sosial tertentu tertentu.
Sosialisme telah memberikan pengaruh terhadap perjuangan kebangsaan Indonesia, terutama pengaruhnya terhadap perjuangan kaum buruh. Dalam hal ini perjuangan dan pergerakan kaum buruh telah banyak dipengaruhi oleh paham sosialis. Pengaruh sosialisme atas serikat-serikat buruh di Indonesia terbukti ketika masuknya Sneevliet dalam organisasi VSTP yang kemudian mampu mengakomodir hampir semua gerakan Serikat Buruh Indonesia.
Pengaruh gerakan kaum sosialis di Indonesia telah mampu membuat gerakan Serikat Buruh tersebut semakin militan bahkan lebih radikal ketika dibandingkan dengan gerakan sebelum masuknya sosialisme di Indonesia, hal itu juga terbukti dari gerakan kaum buruh sebelum tahun 1913 dan sesudah tahun tersebut, setelah tahun 1913 gerakan-gerakan serikat buruh di Indonesia semakin terlihat lebih terstruktur dan perjuangannya lebih radikal, tuntutan-tuntutan sampai pada pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan telah membuat pihak kolonial Belanda lebih waspada terhadap pergerakan serikat buruh tersebut.
Ajaran-ajaran sosialisme serta gagasan-gagasannya telah memberikan pengaruh yang cukup besar dalam pergerakan dan perjuangan mayarakat Indonesia melawan kolonial Belanda, sehingga perjuangan-perjuangan dalam bentuk propoganda, pemogok-pemogokan yang terjadi sekitar tahun 1920-1923, di Semarang, Surabaya, Madiun dan lainlainya. Tuntutan-tuntutan dan aksi-aksi yang dilakukan kaum buruh sehingga menjadi pertimbangan yang luar biasa bagi pihak Kolonial Belanda Ketika golongan sosialis-komunis memperoleh massa yang cukup besar dikalangan masyarakat Indonesia, maka perjuangan untuk memperoleh kebebasan yang menandai pemberontakan yang terjadi1 1926-1927, seperti di daerah Banyumas, Pekalongan, Periangan, Solo, dan lain-lain.
Dalam hal ini memang bukan lagi disandarkan pada tuntutan perekonomian, namun usaha perjuangan untuk memperoleh kebebasan dari hegemoni Kolonial Belanda. Pemberontakan tersebut telah digolongkan dalam organisasi kepartaiaan, yaitu dari PKI, akan tetapi di dalam tubuh PKI itu sendiri kebanyakan adalah massa dari golongan kaum buruh tersebut. Inti dari sistem sosialis berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagai Konsekuensinya, penguasaan individu atas aset-aset ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian besar merupakan kepemilikan sosial.
Sosialisme selain digunakan untuk menunjukkan aliran filsafat, ideologi, cita-cita, ajaran-ajaran atau gerakan, sosialisme juga digunakan untuk menunjukkan sistem ekonomi. Berbagai perubahan dalam bidang ekonomi terus berkembang seiring berkembangnya paham tersebut.
Adapun ciri-ciri sistem ekonomi sosialis adalah sebagai berikut:
1. Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).
Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedang individu-individu fiksi belaka. Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
2. Peran pemerintah sangat kuat
Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan. Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.
3. Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis). Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis).

Adapun kelebihan dari Sistem Ekonomi Sosialis adalah sebagai berikut:
1. Disediakannya kebutuhan pokok
Setiap warga Negara disediakan kebutuhan pokoknya, termasuk makanan dan minuman, pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta tempat dan lain-lain. Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah serta orang yang cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan Negara.
2. Didasarkan perencanaan Negara
Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan Negara Yang sempurna, diantara produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian masalah kelebihan dan kekurangan dalam produksi seperti yang berlaku dalam System Ekonomi Kapitalis tidak akan terjadi.
3. Produksi dikelola oleh Negara
Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara, sedangkan keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara.

Sistem Ekonomi Sosialis mempunyai kelemahan sebagai berikut :
1. Sulit melakukan transaksi
Tawar-menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang terpaksa mengorbankan kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi hanya untuk mendapatkan makanan sebanyak dua kali. Jual beli sangat terbatas, demikian pula masalah harga juga ditentukan oelh pemerintah, oelh karena itu stabilitas perekonomian Negara sosialis lebih disebabkan tingkat harga ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan oleh mekanisme pasar.
2. Membatasi kebebasan
Sistem tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri, kewibawaan individu yang menghambatnyadalam memperoleh kebebasan berfikir serta bertindak, ini menunjukkan secara tidak langsung system ini terikat kepada system ekonomi diktator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin.
3. Mengabaikan pendidikan moral
Dalam sistem ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi, sementara pendidika moral individu diabaikan. Dengan demikian, apabila pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan nlai-nilai moral tidak diperhatikan lagi.

Dari beberapa pemaparan diatas dapa kita lihat, bahwa pada sosialisme terdapat dampak positif dan negatif. Dampak positif dari paham sosialis adalah negara memiliki peran penting bagi masyarakat. Pemerintah mudah mengendalikan warga negaranya, sebab pemerintahan bersifat otoriter. Pencapaian kesejahteraan dengancara damai dan demokratis. Kesejahteraan dan pemerataan kesejahteraan lebih mudah dan cepat tercapai, sebab ada intervensi pemerintahan di dalamnya, yaitu terhadap mekanisme pasar. Selain itu ekonomi lebih stabil di bawah kehidupan sosial lebih terkendali. 
Tidak ada warga negara yang kekayaannya melebihi warga negara lain atau tidak ada warga negara yang terlalu kaya maupun terlalu miskin. bagi indonesia ajaran-ajaran sosialisme serta gagasan-gagasannya telah memberikan pengaruh yang cukup besar dalam pergerakan dan perjuangan mayarakat Indonesia melawan kolonial Belanda. Akantetapi, perjuangan untuk memperoleh kebebasan yang di tandai dengan pemberontakan ini berlangsung pula setelah Indonesia menerima kebebasan dari kolonial.
Dampak negatif dari paham ini adalah sektor swasta dan industri kurang berkembang sehingga kurang mampu dalam menghadapi kemajuan zaman. Hak milik pribadi atas alat-alata produksi mesin diakui secara terbatas, pertumbuhan ekonomi menjadi lebih rendah, karena lebih mementingkan pembangunan dan mengesampingkan pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut mengakibatkan pembangunan infrastruktur maupun struktur menjadi lamban. Kebebasan individu dibatasi oleh pemerintah sehingga mematikan kreatifitas warga negara. Iklim investasi menurun atau lesu dan investor asing memojokkan dengan beragam isu dan kepentingan.

PENUTUP

Sosialisme ialah suatu paham yang mengutamakan masyarakat, yang direndahkan atau bahkan tidak dianggap oleh kaum kapitalis di benua Eropa. Akan tetapi, ada beberapa tokoh kapitalis yang tidak merendahkan mereka. Merekalah yang disebut kaum sosialis. Kaum sosialis mengutamakan kesejahteraan masyarakatnya. Mulai dari lamanya waktu bekerja mereka, tingkat kesehatan, sampai pendidikan yang ditempuh oleh anak-anak mereka.
Sosialisme dibagi menjadi dua aliran, yaitu sosialisutopis dan sosialis ilmiah. Tokoh-tokoh sosialisutopis ialah Sir Thomas More, Richard Owen (1771-1858), Saint Simon (1760-1825), Charles Fourier (1772-1837), Louis Blanc (1811-1882) dan Pierre Joseph Pruodhon (1809-1865). Sedangkan tokoh-tokoh sosialis ilmiah, yaitu Karl Marx, Lasalle dan Rodbertus.
Dalam paham ini juga memiliki dampak baik-buruk bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Dampak positifnya diantaranya, Negara jadi mendapatkan posisi penting dalam paham ini, seperti dalam kesejahteraan masyarakat. Sedangkan dampak negatifnya ialah dalam sektor swasta dan industri kecil kurang berkembang.

Daftar Rujukan

Abdulgani,Roeslan. 1963. Sosialisme Indonesia. Jakarta: Yayasan Prapantja.
Fromm, Erich. 2004. Konsep Manusia Menurut Marx. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudrajat, Ajat. 2015. Sejarah Pemikiran Dunia Islam dan Barat. Malang: Intrans Publishing.
Wijono, Betsisuyanti. 1991. Sejarah Perkembangan Isme-Isme Besar Di Dunia(Buku Penunjang Perkuliahan). Malang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang Proyek Operasi dan Perawatan Fasilitas. 
Winardi. 1981. Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi. Bandung: Penerbit Tarsito.
Winarni, Retno. 2014. Sejarah Pemikiran Modern. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar